SEJARAH GESINGAN
Melihat Sejarah Dusun Gesingan, kita harus
melihatnya dari beberapa versi :
·
Versi pertama
Diperkirakan pada zaman
KiHajar Seguh (cikal bakal Dusun Sebaluh Desa Pandesari) yang menurut salah
satu sesepuh di Gesingan bahwa yang pertama membuka lahan di daerah tersebut
adalah keturunan dari ki Hajar Seguh,ada banyak nama pada masa itu ,ada Mbah
Mawiharjo,Mbah Singodiredjo, Mbah Singodronomujo namun mengenai kebenarannya
(Wallahu’allam). Jika melihat dari hal tersebut maka bisa di simpulkan versi
tersebut periode zaman kerajaan-kerajaan tempo dulu.
·
Versi yang kedua
Pada zaman Wali
songo,dimana saat zaman itu Sunan Kali jaga mempunyai murid bernama Sunan
Geseng,seperti kita ketahui pada zaman itu murid-murid Sunan Kalijaga mempunyai
tugas untuk berdakwah dengan cara berkeliling ke seluruh pulau Jawa
bahkan meliputi Nusantara. Menurut keterangan para Sesepuh di Gesingan bahwa di
Dusun Gesingan merupakan tempat persinggahan dari Sunan Geseng saat
berdakwah,sampai saat ini ada salah satu tempat di daerah tersebut yang
diyakini oleh sebagian warga di Gesingan merupakan tempat yang digunakan
istirahat (ngaso dalam bahasa Jawa) oleh Sunan Geseng saat berdakwah.
Dilihat dari berbagai
sumber bahwa memang tempat-tempat yang pernah di singgahi oleh Sunan Geseng
sampai saat ini nama tempat tersebut menggunakan nama Sunan Geseng. Desa
Geseng di Tuban,Dusun Gesing di Pasuruan, dan masih banyak lagi nama -nama
tempat yang berhubungan dengan Sunan Geseng, belum lagi makam beliau yang
sampai saat ini masih menjadi misteri, ada yang di Pasuruan,di Kediri, di
Magelang, di Tuban. Sunan Geseng sendiri pada masa mudanya lebih dikenal dengan
Pangeran Cokrojoyo.
Singkat cerita menjadi
murid Sunan Kalijaga, nama Sunan Geseng berawal dari kisah beliau yang pada
saat ingin menjadi murid Sunan kalijaga, beliau diperintahkan untuk
menunggu Sunan Kalijaga dan tidak boleh kemana-mana,hingga sekian lama dan pada
suatu saat Sunan kalijaga teringat kepada Cokrojoyo,hingga akhirnya Sunan
Kalijaga mencari Cokrojoyo ditempat dimana Sunan Kalijaga menyuruhnya
untuk menunggu,namun yang dicari-cari tidak ketemu, akhirnya Sunan Kalijaga
memerintahkan kepada para muridnya untuk membakar tempat tersebut,akhirnya
setelah tempat tersebut terbakar habis barulah terlihat seseorang yang sedang
sujud dalam keadaan gosong (Geseng) karena begitu terkesannya Sunan Kalijaga
terhadap begitu patuhnya Cokrojoyo akan suatu perintah maka sejak
peristiwa tersebut maka Cokrojoyo akhirnya diberi nama/gelar Sunan Geseng yang
menjadi murid Sunan Kalijaga dan ikut menyebarkan ajaran Islam dipelosok Jawa
Menurut sesepuh di Dusun
Gesingan Sunan Geseng dalam menyebarkan agama Islam selalu dengan sahabat
beliau yaitu Syeikh Jangkung yang juga murid dari Sunan Kalijaga, maka tidak
heran dalam setiap acara yang digelar di Dusun Gesingan utamanya selamatan
dusun, dua nama itu yang selalu disebut.
Melihat dari hal tersebut
dua versi itu bisa juga kedua-duanya benar dalam hal tempat, cuman beda periode
saja (Wallahu’allam).
·
Versi ketiga
Untuk versi yang ketiga
adalah versi yang jauh setelah jaman Sunan Kalijaga (kekinian), yaitu
etnik Madura yang ada di Gesingan, karena kita semua sudah tahu bahwa orang
Madura adalah orang yang senang merantau. Dari berbagai sumber, dahulu orang
Madura yang pertama datang ke wilayah ini (Pujon) yang satu menuju Gesingan dan
yang lain menuju Maron,maka tidak heran kalau di Pujon pada saat ini yang ada
etnis Maduranya yang utara jalan raya di Dusun Gesingan yang masuk kewilayah
dua desa sedangkan diselatan jalan raya di Dusun Maron yang masuk
kewilayah beberapa desa.
Melihat dari hal tersebut
diatas versi- versi tersebut ada benarnya dalam hal tempat, cuman beda
periode saja (Wallahu’allam). Namun yang sudah berkembang dimasyarakat Gesingan
dan sudah diyakini secara turun temurun bahwa nama Dusun Gesingan itu diambil
dari nama Sunan Geseng.
0 komentar: